Perilaku koruptif merujuk pada hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip integritas, kejujuran, dan transparansi. Hal ini dilakukan dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi atau menguntungkan pihak tertentu secara tidak adil. Dalam konteks pemaknaan korupsi yang lebih luas, perilaku koruptif dapat menjadi potensi seseorang melakukan korupsi kelak.
Tidak hanya terbatas pada tingkat pemerintahan, bibit-bibit korupsi ternyata juga dapat merayap ke lingkungan yang seharusnya menjadi tempat penanaman nilai dan moral seperti sekolah. Perilaku koruptif banyak terjadi di sekolah atas pembiaran dan pemakluman yang dilakukan oleh masyarakat utamanya warga sekolah. Dari suap untuk mendapatkan nilai yang lebih baik, korupsi kas sekolah, hingga penggelapan dana sekolah, pengadaan buku fiktif dan lain sebagainya. tindakan-tindakan semacam itu merusak jelas moralitas dan membentuk pribadi buruk yang kedepannya merugikan generasi bangsa.
Bagaimana jika kamu yang menyaksikan perilaku koruptif dilakukan oleh seorang remaja yang masih duduk di bangku sekolah?
ICW telah melakukan social experiment untuk mengetahui bagaimana kepedulian warga ketika melihat perilaku koruptif yang terjadi di sekitar mereka. Eksperimen ini kami lakukan untuk menjadi pemantik bersama agar di waktu yang akan datang kita semua menjadi lebih peduli pada hal-hal buruk yang terjadi di sekitar kita. Agar kita dapat mencegah generasi bangsa dengan perilaku korupsi yang mengakar di masa depan.
Atas dukungan dari Sahabat ICW, kami saat ini terus melakukan edukasi, survey dan advokasi bersama untuk meningkatkan kesadaran antikorupsi di seluruh elemen masyarakat. Dukung terus gerakan antikorupsi dan jadi bagian dari sahabat ICW dengan mendorong pemberantasan korupsi di sekitar kita!