Fenomena korupsi yang terjadi di berbagai daerah bukan hal asing bagi kita, Tasikmalaya menjadi salah satu daerah yang rawan dikorupsi. Salah satu contohnya, Kejaksaan Tinggi Tasikmalaya pada 2022 menemukan kurang lebih 300 sekolah yang meng-korupsi dana Program Indonesia Pintar (PIP). 

Kejadian ini layaknya fenomena gunung es yang tidak pernah usai. Namun, sayangnya ini belum menjadi perhatian masyarakat! padahal korupsi telah merampas hak-hak warga negara untuk menerima pelayanan publik dengan layak. Idelanya, dengan bersinergi bersama warga, kita bida semakin berdaya untuk mencegah korupsi terjadi di lingkungan sekitar kita.

Salah satu elemen penting adalah peran generasi muda, idealisme yang mereka miliki punya kemampuan untuk mendorong gerakan perubahan. Tetapi hal ini tentunya tidak dapat dilakukan jika generasi muda dan masyarakat tidak memiliki kapasitas pemahaman dan pengetahuan yang cukup untuk melawan korupsi!"

Maka dari itu, ICW berusaha untuk mendorong daerah dengan bekerjasama dengan jaringan strategis untuk membentuk kelompok yang mampu berdaya dalam melawan kejahatan korupsi. Salah satu daerah yang kami dorong adalah Tasikmalaya, bersama dengan organisasi Koalisi Mahasiswa dan Rakyat Tasikmalaya (KMRT) yang telah lama mengorganisir anak muda diwilayah tersebut.

ICW percaya anak muda merupakan ujung tombak perubahan. Dengan Sekolah Antikorupsi (SAKTI), ICW berharap dapat menciptakan kelompok anak muda dengan kesadaran kritis dan mampu berdaya melakukan pengawasan dan berpartisipasi mendorong agenda antikorupsi di daerah mereka.

Dukung ICW agar bisa terus mengupayakan perubahan di berbagai daerah, termasuk Tasikmalaya yang bebas dari korupsi!

____

1. ICW sepenuhnya bertanggung jawab atas pengelolaan dan penggunaan dana donasi yang terkumpul.

2. ICW akan mempublikasikan penggunaan dana dalam bentuk laporan yang mudah diakses untuk publik melalui website antikorupsi.org.

3. Selain donasi, dukungan Anda juga dapat dilakukan dengan cara membeli merchandise yang tersedia di www.sahabaticw.org